Kamis, 08 Desember 2016

Satu Langkah Lebih Taat

Malam selalu menerorku dengan tanya. Pertanyaan-pertanyaan yang sama di setiap harinya. "Akan berujung di mana yang aku istiqomahkan?"

Aku sadar aku adalah hamba yang pamrih. Sedangkan Tuhanku adalah yang Maha Pengasih.

Malam ini, tanpa prediksi sesuatu yang aku pikir hanya arsip datang kembali. Menjanjikan perbaikan dan menyisipkan harapan.

Dialog tanpa lawan pun terjadi seketika di kepala.

-Allah, saat hatiku di rayu ombak, aku harus apa?  Mengelak? Aku takut malah akan jatuh telak. Allah aku berlindung padaMu.

Perbaikan yang kau janjikan tak lebihnya seperti angan yang tak membawa kemana pun.

Maaf Tuan, jika aku terkesan sombong. Aku hanya ingin satu langkah lebih baik. Jika aku menerima tawaranmu tak akan ada bedanya kita yang hari ini dengan kita yang dua tahu lalu.

Sekarang, biarkan kita diam-diam meniti rasa. Kita lihat sama-sama akan berhenti di mana semuanya.

Aku sadar, kita sama-sama lelah. Beribu pertanyaan munafikah apa yang kita lakukan? Salahkah apa yang selama ini kita pertahankan? Apa lagi di umur yang sedang muda-mudanya gejolak rasa tidak bisa di cegah kehadirannya.

Sekali lagi maaf Tuan, aku percaya dengan rencanamu dalam membuat perbaikan, dan aku yakin kita bisa melewati rintangan-rintangan.

Tapi sekali lagi, aku hanya ingin satu langkah lebih taat. Aku tidak ingin kau datang lagi kerumah seperti hari ini. Seorang diri tanpa ada yang menemani. Buat apa? Tidak akan mengubah apa pun. Semua akan berubah  saat kau hadir dengan wali.

Ini sudah jadi pilihanku, pilihan untuk taat padaNya. Walau lisan masih terbata, hati masih mengelana tapi aku berusaha niat selalu pada jalanNya.

-Ampuni hamba Mu yang bodoh ini, Allah.

-Hana Larasati

#30DWC DAY 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar