Jumat, 30 Januari 2015

Jangan takut

Pertanyaan yang Akan Membantumu Memaafkan Kesalahan di Masa Lalu

Selalu ada alasan mengapa masa lalu terletak di belakang, dan kenapa orang-orang yang kita temui di sana tak punya tempat di masa sekarang atau masa depan kita. Masa lalu ada bukan untuk dikutuk dan disesalkan; ia ada untuk diterima sebagai kenyataan. Namun, ternyata tak semua orang memiliki kemampuan — atau kemauan — untuk melakukannya. Sementara legawa adalah kunci rasa tenang dan bahagia kita.

Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan agar bisa memeluk kesalahan-kesalahan yang kamu lakukan di masa lalu, dan menerima mereka sebagai sesuatu yang membentuk siapa dirimu kini? Mungkin pertanyaan di bawah ini bisa membantu usahamu. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan ini setiap kali kamu muncul hasratmu untuk mengutuki masa lalu.

1. “Daripada menyalahkan diriku atas apa yang kulakukan dulu, bukankah lebih baik fokus pada apa yang sudah kulakukan untuk menebus kesalahan itu?”

Banyak orang mengutuki dirinya sendiri sebagai manusia paling hina karena kesalahan yang dimasa lalunya. Gak jarang kamu tidak lagi ingin menjalin kasih karena pernah menyakiti seseorang yang paling dicintai. Merasa bukan lagi anak yang baik karena telah membuat ayahmu marah besar. Memang, rasa penyesalan itu wajar. Tapi bukan berarti kamu selama ini hanya diam saja dan tidak melakukan apa-apa untuk memperbaikinya. Daripada memfokuskan diri pada kesalahanmu, bukankah lebih baik kamu mengevaluasi apa saja yang telah kamu lakukan untuk memperbaikinya?

Kesalahan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari jalan hidup manusia. Kesempurnaan yang kamu kejar itu tidak pernah ada. Karena kesalahan membuatmu belajar, Tuhan memberimu waktu agar kamu bisa memperbaikinya dengan segera. Jadi, apakah kamu sudah memperbaikinya?

2. “Mengapa aku merasa begitu bersalah? Prinsip hidup apa yang telah kulanggar dengan berbuat kesalahan ini?”

Terkadang kesalahan di masa lalu membuatmu merasa putus asa. Kamu merasa tak bisa menjadi pribadi yang selama ini kamu inginkan. Kamu takut untuk mencoba melamar pekerjaan karena sudah berulangkali gagal. Kamu takut jatuh cinta karena pernah diduakan dalam hubungan.

Kamu melakukan kesalahan, kamu sadar. Namun ini bukan alasan untuk terus terpuruk di dalamnya. Ubahlah fokusmu dari “Kenapa aku bisa begitu bodoh melakukan kesalahan itu?” menjadi “Mengapa aku merasa begitu bersalah? Prinsip hidup apa yang telah aku langgar dengan melakukan kesalahan ini?”, kamu Maka kamu akan menjadi lebih tahu, sebenarnya bagaimana sih prinsip hidupmu? Apa yang kamu cari selama ini? Apa yang sudah kaulanggar setiap hari? Secara tidak sadar kamu akan diingatkan lagi tentang nilai-nilai hidup yang seharusnya kau pegang. Karena bahagia adalah apa yang kamu lakukan, kamu katakan, dan yang kamu percaya ada dalam satu harmoni yang sama.

3. “Apakah itu benar-benar murni kesalahanku? Ataukah keadaan memang kebetulan tak mendukungku?”

Kesalahan di masa lalu tak jarang membuatmu merasa aku tak mampu, bodoh,hina. Mungkin kamu tak lagi berani apply beasiswa karena pernah gagal hanya karena terlambat memasukkan berkas. Atau mungkin kamu merasa bukan perempuan atau laki-laki yang baik karena tidak berhasil menjaga cinta yang kamu idam-idamkan. Tenanglah, kamu tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri terlalu keras. Dengan kesalahan yang pernah kamu perbuat, kamu lebih tahu bagian mana yang kurang. Karena terkadang kamu hanya butuh waktu yang tepat untuk melakukan yang terbaik.

4. “Walaupun aku telah merusak satu hariku di masa lalu, bukankah aku masih punya ribuan hari di masa depan?”

Seringkali kita menilai seseorang dari masa lalunya, padahal tidak melulu harus seperti itu. Gak jarang kamu akan merasa dirimu hina karena pernah menjadi murid paling rusak di masa SMA. Atau kamu merasa tidak pantas mengenakan jilbab karena sikap dan perilakumu masih labil?

Bangunlah, tak seharusnya kamu mengutuki diri sendiri karena masa lalu yang suram. Masa lalu hanyalah ibarat selembar kertas dari sebuah buku. Kamu adalah masa lalu, sekarang, dan masa depan. Ketika kamu telah melewati lembaran kertas yang kusam dan menyedihka, maka gak ada salahnya kamu coba buka lembar selanjutnya. Barangkali kamu akan menemukan kejutan-kejutan yang menarik. Setiap orang punya kesempatan berubah kok. Jadi sudah seharusnya kamu menikmati habis buku hidupmu. Tunggu apa lagi? Bergegaslah!

Tidak pernah ada manusia yang terlepas dari kesalahan. Kesalahan kadang datang sepaket dengan kebaikan. Jadi kamu tak perlu lagi mengutuki dirimu sendiri dalam kesalahan masa lalu. Inilah waktunya kamu bangun untuk membayar lunas semua kesalahanmu.

Semoga beruntung. Ingat, jangan menyerah, ukhti!

Laa thanza, ukhti..

"Jika seorang wanita menangis karena disakiti oleh laki-laki, maka setiap langkah laki-laki itu dikutuk oleh malaikat." -Ali bin abu tholib

Nauzubillah ukht, apa kamu sangup melihat orang yang pernah kamu cinta disetiap langkahnya dikutuki oleh malaikat makhluk Allah yang sangat patuh, yang doanya pasti langsung didengar oleh Allah.

Laa thanza, Ukhti..

Jika dia meninggalkanmu dan membuat kubangan luka dihatimu, mungkin itu peringatan dari Allah.

Mungkin ketika kau bersamanya terlupa segala kewajiban yang membuat mu dekat dengan Sang Pencipta.

Laa thanza, Ukhti..

Ayo hapus air mata mu, bukankah Allah sebaik-baiknya Dzat Yang Maha Mengetahui? :)



Muslimah Yang Lebih Baik.

Siapapun aku di masa lalu, bukan berarti aku tidak bisa menjadi muslimah yang lebih baik.

Aku tak semulia  Khadijah
Aku tak setakwa Aisyah
Aku tak setabah Fatimah
Bukan pula sekaya Balqis
Apalagi secantik Zulaikha
Aku hanya wanita akhir zaman yang bercita-cita menjadi wanita sholeha.

Aku hanya wanita akhir zaman yang bercita-cita menjadi salah satu bidadari surga.

Wanita akhir zaman yang punya banyak kesalahan.

Wanita akhir zaman yang punya segudang masa lalu.

Tapi apapun yang aku lakukan dulu, tak menjadikan aku untuk terus begitu.

Allah begitu mencintaiku, diberikan hidayah dengan dipertemukan dengan orang-orang yang shalih.

Diberikan ilmu untuk terus belajar memperbaiki diri, diturunkan Al-qur'an dan Al-hadist sebagai penerang dalam setiap jalan yang ku.

Maka nikmat Allah mana lagi yang aku dustakan? #duniajilbab ��

Sepenggal Do'a Untuknya. :)

Sepenggal Do'a Untuknya

Ya ALLAH.. Mohon izinkan hamba berdo’a untuk seseorang yang kelak menjadi Imam hamba meski hamba belum tau siapa dia.

Ya ALLAH.. Tambahkan ilmu agamanya supaya kelak dapat membimbing hamba kearah tujuan yang satu.

Teguhkan imannya ketika Kau mengujinya, Jaga dan lindungilah dia.

Mudahkan jalan rezekinya supaya kelak dapat segera menjemput dan meminta hamba dari orang tua hamba.

Lembutkanlah tutur katanya agar kelak dapat membimbing hamba dengan kesabaran.

Dan hamba mohon segerakanlah pertemukan kami disaat Engkau telah yakin bahwa kami telah siap dan mampu untuk mengikat janji dibawah Ridho-Mu.

Jadikanlah ia pemimpin yang bijaksana yang mencintai hamba hanya karena-Mu, serta yang menjadikan Rasullullah sebagai teladannya.

Aamiin Allahumma Aamiin

Rabu, 28 Januari 2015

Hai masa lalu.

Hai masa lalu.
Tidak, aku hanya ingin menyapa. Berdebukah kau? Maaf aku semakin jarang mengunjungimu. Aku disibukkan dengan masa kini dan impian masa depan. Tenang saja, aku takkan melupakanmu. Aku hanya mungkin akan jarang menengokmu.

Hai masa lalu.
Aku hanya ingin menyapa. Terimakasih pernah ada. Terimakasih pernah menjadi bagian perjalananku. Sedih pun bahagia kisahmu menjadi penguat langkahku di masa kini. Bukankah masa kini adalah hasil rentetan perjalanan masa lalu? Maka itu aku berterima kasih.

Hai masa lalu.
Aku pernah jatuh, aku pernah sakit hati. Tapi sudah kusimpan semua cerita dalam sebuah kotak kenangan, yang kunamakan masa lalu. Ya kamu. Ruangmu mungkin kini gelap, aku pasti akan sering kembali melihat ruangmu, namun hanya sebentar. Aku takkan lama-lama, sekadar melihat lagi seperti apa jalan yang kulalui dulu agar aku bisa belajar lagi jika saja masa kiniku aku lupa atau mungkin lalai menjaga langkah.

Hai masa lalu.
Lihatkah kau bagaimana aku di masa kiniku? Bagaimana menurutmu? Semoga kau bangga. Sebab apapun yang kucapai, adalah karena semua pelajaran di masa lalu begitu membekas dan mampu membentukku.

Hai masa lalu.
Mari berdamai. Aku akan belajar mendewasa. Menjadi lebih tangguh di masa kini sebagai penguat langkahku dan pemantap kisahku di masa depan.
Semoga. (Herlina ummu raqil) #duniajilbab ��a

Kamis, 08 Januari 2015

01 Januari 2015

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, hari ini masih bisa melihat sinar matahari pagi di satu Januari 2015. Masih diberi kesempatan bernafas dan bersyukur.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan yang Maha pengasih yang telah memanjangkan umurku. Menjaga kesehatanku, memberi rizki kepada keluargaku, serta memberi nikmat dalam hidupku.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan yang Maha menjaga yang telah menjagaku dan keluargaku, menjaga hati dan jiwaku, menjaga kami sekalian dari hal buruk yang terkadang kami anggap baik.

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan yang Maha agung dan Maha kuasa yang telah memberikan karunia berupa sahabat yang baik, menyenangkan hati dan saling membantu untuk sama-sama menuju jalanMu.
Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Engkau, Ya Rabb.