Senin, 28 September 2015

Cinta dan mencintai itu fitrah untuk semua umat manusia. Setiap orang punya hak untuk mencintai dan di cintai.

Tapi perasaan juga harus dikawal jangan sampai yang awalnya fitrah menjadi dosa di ujung cerita.

Kadang kita suka salah mengartikan mana yang di sebut cinta mana yang di sebut nafsu. Saya pun dulu juga begitu.

Menurut saya saya punya hak untuk menunjukan perasaan saya, tapi mengamankan diri dari fitnah lebih mulia dari pada menunjukan hasrat sekalipun itu fitrah.

Saya banyak melihat anak-anak sekarang yang di cium pasangannya bilangnnya "Itu tanda sayang dia ke aku." Pernah mikir gak sih itu sayang atau cuma nafsu.

Definisi sayang itu sebenarnya menjaga, melindungi, dan membawa ke jalan yang lebih baik.

Kalau cinta bukan diwujudkan dengan ciuman, pelukan, atau semacamnya tapi dengan melindungi, menjaga, dan memberi manfaat yang baik. Malah harusnnya jangan sampai bersentuhan karena Rasulullah pernah bersabda "Ditusuk kepalanya dengan pasak besi panas itu lebih baik baginya dari pada menyentuh wanita yang bukan mukhrimnya."

Apa lagi jika kalian wanita. Islam meninggikan derajat seorang wanita. Dari mulai siapa yang pertama harus kita hormati Rasulullah menyebut ibu hingga 3 kali, yang kita tau ibu adalah seorang wanita. Ketika seorang wanita lahir dia membuka pintu surga untuk Ayahnnya. Ketika seorang wanita bisa menjadi wanita soleha dia menyelamatkan ayahnya dari jilatan api neraka. Ketika dia bersuami dab taat pada Allah, Rasul, serta suaminya dia bisa masuk ke surga lewat pintu mana saja yang dia sukai. Ketika seorang wanita menjadi ibu surga yang orang-orang cari ada di bawah kakinya.

Masih maukah kalian merendahkan diri kalian ketika Allah dan agama islam sudah meninggikan dan mengagungkan derajat kalian sebagai wanita?

Cinta yang baik itu membawa perubahan yang lebik baik, baik itu dalam keimanan, ketaqwaan, atau dalam hal pelajaran.

Setiap anak manusia fitrah untuk mendapatkan cinta tapi jangan sampai yang fitrah menjadi fitnah di kemudian harinya karena salah mengelola hati. Jaga hati, jaga pandangan, jaga kehormatan, karena yang menjaga akan di jaga. Aamiin.
Hana Larasati.

Sabtu, 26 September 2015

Dulunya kita adalah sahabat kecil yang selalu bersama, waktu membawa kita sampai di titik ini. Ketika kamu berhijrah dan aku masih terselubung dengan kesedihan yang harusnya aku buang jauh-jauh. Tapi in shaa Allah kita tidak pernah terpisah.

Dia tidak hanya cantik dirupa tapi di hati dan pemikirannya. Dia sosok yang lembut tapi penuh dengan ketegasan. Dia salah satu sahabat terbaik. 

Kamu menyalamatkan aku. Entah untuk yang keberapa kalinya. Kamu menunjukkan betapa indahnya hidup dalam sunah sunah dan ajaran Allah serta Rasulnya. Tidak enggan untuk menujukan hal yang baik dan buruk. Kamu adalah filter. Kamu adalah salah satu rezeki yang Allah berikan untukku. Yaitu sahabat yang baik.

Aku sangat bersyukur dan merasa beruntung karena Allah menakdirkan kita bersahabat. Aku harap kita bisa terus bersama. Tidak hanya di dunia tapi sampai nanti di surganya Allah swt. Amiin. Terima kasih sahabat baik. 

Jumat, 25 September 2015

Untuk kesuksesanku, pertama-tama aku ingin berterimakasih pada Tuhanku Allah swt. Dia adalah yang terbaik dari yang paling terbaik. Dia yang sering aku campakkan tapi tak pernah sedikit pun mencampakanku. Dia yang sering aku lupakan tapi tak pernah sedikitpun melupakan aku.

Untuk kesuksesanku, aku juga ingin berterima kasih pada orang yang pernah menyakitiku. Kita tidak akan pernah berubah sebelum kita merasakan sakit. Rasa sakit adalah titik balik kehidupah dari setiap manusia. Terimakasih untuk semua yang pernah menghinaku, meremehkan, merendahkan. Kini aku sudah berubah menjadi yang lebih baik lagi.

Untuk kesuksesanku, aku juga ingi berterimakasih pada orang orang yang selalu mendukungku, menyayangiku, menemaniku, mengajarkan, dan membimbing. Terima kasih untuk semuannya.

Rabu, 23 September 2015

Jika aku boleh meminta, aku ingin hatiku di penuhi oleh kekaguman ku pada Mu.

Jika aku boleh meminta, aku ingin terus tersenyum menerima pahit manis sekenario yang Kau tuliskan untukku.

Jika aku boleh meminta, aku ingin terus bahagia bersama keluarga dan sahabat-sahabatku.

Jika aku boleh meminta, aku ingin terus mencintai Rasulullah.

Jika aku boleh meminta, aku ingin hatiku menjadi lembut tapi tegas untuk kemunkaran.

Jika aku boleh meminta, aku ini selalu mencintai dan taat padamu.

Jika rasa sakit ku ada hadiahnya, aku ingin Engkau melembutkan hatiku, menajamkan pikiranku, dan mengokohkah imanku.

Jika sabarku ada hadiahnya, aku ingin Engkau melimpahkan kesabaran yang lebih lagi kepadaku, menguatkan hatiku, menjaga dan melindungiku dari hal buruk yang akan menimpaku.

Jika ikhlasku ada hadiahnya, aku ingin melakukan semuanya tanpa berpikir meminta hadiah dariMu. Mempercayakan apa yang terjadi kepada Mu. Menerima baik buruk dan segala sesuatu yang terjadi di hidupku karena Engkau tau yang terbaik untukku. Seperti yang dilakukan Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Ali, dan sederet sahabat Rasulullah yang lain.

Sabtu, 19 September 2015

Surga yang kurindukan.

Segenap rasaku, jiwaku, kupercayakan pada engkau. Kita pun berjanji, mengurai ikrar saling setia. Dan kini ada dia, mungkin Tuhan sedang menguji aku. Namun bagaimana, bila ikhlas tak hadir si hatiku?

Pertama denganmu, ku yakin engkau akan setia. Ku tak meminta cinta berlebih, hanya ingin kasih sayang. Namun mengapa dia kau undang ke istana kita? Perih hati ini pudar harap bahagia bersamamu.

Merelakan cinta untuk dibagi tak semua hati siap berbagi mungkin bisa saja hanya bilang Tuhan yang mau.

Akulah sayapmu yang kau butuhkan untuk nanti terbang ke surga dia namun bukan ini surga yang kurindukan.

Semoga kau berubah menjadi yang aku kenal dulu. Dan aku akan setia mejadi sayap yang nantinya akan membawa mu ke surga Nya. Dan biarkan aku tetap mendapatkan surga yang ku rindukan.

Kamis, 17 September 2015

Bahagia

Hari ini saya mendapatkan satu pelajaran lagi. Bahwa ternyata membahagiakan seseorang itu bisa membuat kita bahagia juga.

Keceriaan dari wajah mereka, kepolosan dan senda gurau anak-anak. Ketika saya mencoba membahagiakan mereka saya juga ikut bahagia.

Setiap tawa yang terlontar dari bibir munggil mereka kebahagian saya terlahir.

Ya Allah jangan cabut nikmat ini, jadikan aku orang yang bermanfaat, orang yang berilmu, orang yang bisa membahagiakan orang lain. Ya Allah lapangkanlah dadaku, kuatkanlah imanku, sayangilah aku seperti Engkau menyayangi hamba hambamu yang mukmin. Aamiin.

Kamis, 03 September 2015

Setiap kamu punya satu alasan untuk bersedih cari alasan lain untuk bangkit alasan apa pun itu. Sesederhana mungkin. Yang penting kamu punya alasan kenapa kamu untuk bangkit.

Sesakit apa pun itu. Cari terus alasan kenapa kamu harus bangkit dan terus berjuang. Mungkin hati mu rusak tapi jangan biarkan dia terus terusan rusak. Cari alasan sesederhana mungkin kenapa kamu harus memperbaikinya.

Rabu, 02 September 2015

Nobita dan doraemon

Hidup ini kadang lucu. Orang yang selama ini aku suka, aku bela, aku sayangi tidak pernah peduli sedikit pun. Tapi orang yang bukan siapa-siapa yang hanya sahabat dekatku, selalu ada di keadaan apa pun.

Dia salah satu alasan aku bisa bertahan. Dia yang tidak pernah jenuh walau hanya aku datangi ketika aku bosan. Tangisku, kesedihanku dia tukar dengan canda dan tawa.

Ini mungkin tulisan yang kesekian kalinya aku menulis tentang dia di blogku. Banyak hal yang aku kagumi dari dia. Dia baik, pekerja keras, penuh semangat, humoris, dan selalu optimis.

Sayang? Pastilah. Dia salah satu sahabat terbaik saya. Yang selalu ada di keadaan apa pun. Ketika aku tidak lulus ujian masuk perguruan tinggi negri dan sangat drop, dia yang menyemangati aku. Ketika semua orabg berpaling dia yang tetap setia berada di sampingku.

Tapi kini aku mulai berpikir. Tidak selamanya kita bisa terus bersama. Ada masanya kita harus berpisah. Ketika dia harus pergi mengurusi dunianya. Aku yang selama ini bergantung padanya harus bersiap hidup tanpanya. Harus bersiap bahwa tidak ada dia yang membuat ku tertawa. Tidak ada dia yang selalu menghiburku. Aku harus bersiap. Sedih bila memikirkan tentang itu. Apa aku bisa?

Kita ibarat nobita dan doraemon. Aku sebagai nobita yang cengeng, pesimis, mudah drop, lemah. Dan dia ibarat doraemon yang punya banyak cara untuk membuatku tersenyum. Aku harap kita bisa terus bersama seperti doraemon dan nobita.

Hijrah

Malam ini mungkin menjadi awal hijrah saya. Perkataan sahabat saya malam ini mampu membuat saya terenyak.

"Kita gak boleh menargetkan seseorang untuk masa depan, karena itu menjadi penutup untuk orang yang lebih baik yang datangnya belakangan."

Ya benar apa yang dikatakan olehnya. Dan saya pun berpikir Gimana bisa kita menargetkan sesuatu padahal kita sendiri gak punya hak untuk menargetkan hal tersebut.

Manusia hanya di izinkan membuat rencana, masalah hasil akhir biar Tuhan yang mengurus semuannya.

Hati ini mungkin masih tertaut pada sosok itu. Tidak munafik, dia cinta pertamaku. Tapi jika aku mencintai Allah aku wajib taat pada-Nya. 

My best class

Mungkin kita bukan yang paling pintar, mungkin kita bukan yang paling kuat, mungkin sekolah kita juga bukan yang populer seperti sekolah kalian.

Tapi kita yang paling gigih usahanya. Yang pantang menyerah. Sekarang saya sadar, benar apa yang dikatakan ibu "Hidup gak cuma butuh pinter."

Kecewa itu pasti, ketika saya terasing di sekolah ini. Sekolah yang dimana semua orang merendahkan dan memandang sebelah mata.

Tapi lama kelamaan rasa kecewa itu terganti dengan rasa bangga. Bangga bisa menemukan sahabat, bangga bisa belajar tentang pelajaran hidup, bangga bisa mengenal mereka.

Saya selalu percaya kata-kata dari ibu saya "sekolah itu cuma bangunan, pintar itu gimana kamunya. Bukan dimana kamu sekolah tapi gimana cara kamu sekolah."

Untuk sahabat saya terima kasih sudah menemani dan mengajarkan banyak hal. Sekarang waktunya kita sama-sama mengejar mimpi.