Hanya wanita tegar yang bisa membingkis duka dalam senyuman.
Hanya wanita kuat yang sangup bertahan ketika kesetiaanya di abaikan. Hanya
wanita pilihan yang mampu mengucapkan doa semoga bahagia dengan ikhlas ketika
tau segala sesuatu kenyataan yang menyakitkan terungkap.
Hati wanita mana yang tak terusik ketika mengetahui bahwa
kecintaannya mendua? Air mata wanita mana yang tak mengalir saat kepercayaan
digadaikan?
Ketika kebahagiaan mulai menyerpih, ku kuatkan batinku untuk
mengumpulkanya kembali. Berharap bisa merangkainya menjadi kebahagiaan yang
utuh seperti dulu. Tapi apa bisa, hal yang sudah porak poranda kembali seperti
sedia kala? Kalau pun bisa terangkai, mungkin tidak akan seutuh dulu.
Ketika kepercayaan di hianati apa mungkin hati bisa mencintai
kembali? Bukankah kepercayaan adalah pilar-pilar pokok dalam setiap hubungan?
Ketika pilar itu runtuh makan hubungan itu pun akan hancur.
Aku sadar sepenuhnya dalam hidup persoalan akan terus datang
silih berganti. Bergantian menbawa duka dan air mata. Tapi hanya hamba yang
kuat yang bisa terus bersyukur dalam setiap cobaan yang diberikan yang akan
menemukan hikmah berharga dari setiap cobaan.
Ya Rabb, jika ini memang jalan Mu untukku ridhoi aku,
kuatkan aku, lapangkan hatiku untuk selalu bersuka cita dalam menerima setiap
rencana Mu yang pastinya baik untukku. Aamiin.