Selasa, 18 Agustus 2015

Ketika sudah hampir lupa. Dia mempertemukan kami kembali. Mungkin ini ujian-Nya. Bukan kah sesuatu baru dikatakan berhasil jika lulus uji? Mungkin ini ujian keimanan.

Benar-benar munafik hati ini, dalam solat terang terangan mengucap Allahu Akbar. Tapi dalam hati makhluk itu lebih besar dari padaNya.

Malu sangat malu. Ketika yang sangat penting tersisih demi sesuatu yang hanya bisa mematahkan hati.

Ya muqolibal qulub tsabits qolbi ala taatik. Doa yang selalu aku ucap berulang ulang ketika wajah itu terngiang di kepala.

Hati ini selalu merintih ingin Engkau yang jadi juaranya. Tapi nafsu, keegoisan, dan kebodohan yang menyelubungi hati hingga rasanya aku harus bersusah payah untuk  mencintaiMu melebihi apa pun.

Sesungguhnya aku sangat mencintai Mu, dan ingin pula Engkau mencintaiku. Tapi dengan sikapku aku malu untuk berkata demikian.

Ya Allah yang Maha pembolak balikan hati teguhkan hati ini untuk selalu taat padaMu.  Aamiin.