Rabu, 20 Agustus 2014



Saya pikir kita akan membuat iri seluruh dunia, tapi ternyata saya salah. Saya malah yang iri dengan seluruh dunia. Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan, rasa kasih dan sayang. Saya tidak pernah membayangkan akan mengucapkan kata-kata itu. Kata-kata yang akan saya ucapkan ketika saya sudah sampai pada titik jenuh saya.

Selama ini saya selalu menyimpan semuanya rapat-rapat. Menjauhkan semua yang buruk dari pandangan dunia yang ingin tau. Dan selalu bercerita yang paling baik, agar mereka semua iri dan menganggap semua selalu baik-baik saja.

Saya tidak pernah lelah dengan semua yang sedang terjadi. Saya hanya lelah untuk terus mengemis dan memohon apa yang memang harusnya saya dapat. Saya hanya minta sebuah pertemuan walaupun hanya lima menit, dimana pun itu. Tapi apa yang terjadi anda mengelak dan seakan membentak.

Sekuat-kuatnya saya, saya tetap wanita. Yang hati dan perasaanya sensitive. Saya tidak tau lebih sakit  mana melepaskan orang yang benar-benar saya cintai atau tetap bertahan. Dua-duanya memiliki nilai yang sama. Sama-sama sakit.

Tidak ada yang bisa dipertahankan dalam kita. Anda tentunya sangat tau saya sangat mencintai dan mengagumi anda. Tidak adakah yang lebih menyakitkan dari dua orang yang saling sayang tapi engan untuk berjuang karena mereka takut menyakiti satu dengan yang lainya.

Berhentilah



Saya tidak pernah mengerti apa maksud dari semua ini. Anda engan untuk melepaskan saya pergi tapi anda juga engan untuk menarik saya kembali… saya tidak pernah mengerti. Apa anda merasakan apa yang saat ini saya rasakan? Tentu tidak. Anda tidak pernah tau perasaan ini. Dan saya juga tidak meminta anda untuk tau.

Sekarang anda pergi, selang waktu berjalan anda muncul kembali. Anda menganggap ini simple. Ketika kita berakhir kita bersahabat. Tapi kenyataan tak sesimpel teori anda Tuan. Anda tidak pernah tau sulitnya meyakinkan perasaan yang telah mengendap sangat lama bahwa cerita kini sudah berakhir. Sangat sulit Tuan untuk menganti cerita cinta dengan persahabatan.

Berhentilah menjadi orang baik. Berhentilah menjadi sosok malaikat yang selalu saya kagumi. Berhentilah Tuan saya mohon berhentilaaah. Kenyataan ini tidak sesimple pemikiran anda. Disini saya melibatkan perasaan bukan hanya sekedar logika.

Anda pasti sangat tau, bahwa saya sangat mencintai anda dan itu sudah sangat lama. Tolong jangan buat perasaan saya ini sebagai candaan. Rasanya sakit Tuan. Anda taukan saya ingin melihat anda bahagia.

Berhentilah..

Selasa, 05 Agustus 2014

Crazy Love



Kita dipertemukan dalam waktu yang aneh, dengan cara yang tidak biasa. Dua sahabat kecil yang dulunya acuh tak acuh dipersatukan oleh soal fisika. Awal yang sangat unik, yang saya sendiri tidak pernah mengira hal yang biasanya paling saya hindari kini menjadi sesuatu yang sangat saya nanti.

Saya tidak pernah merancang ini semua. Saya selalu mengikuti alur, karena saya tau alur lah yang membawa saya pada tujuan akhir. Kita terus berjalan beriringan, bantu-membantu. Kita dulu adalah pasangan yang kreatif semua rumus dijadikan kalimat. Saya rasa Newton dan Einstein belum pernah melakukan apa yang kita lakukan. Kita adalah pasangan yang unik.

Hinga pada suatu masa salah satu dari kita terpisah. Kita dibentengi oleh jarak puluhan kilo meter jauhnya. Awalnya saya mengira ini hal yang sepele, kita bisa melalui semua ini. Tapi nyatanya saya salah, karena ini yang pertama buat kita, kita tidak bisa menangani masalah-masalah yang sebenarnya bisa kita tangani. Misscomunication, egois, keras kepala, yang membuat kita berakhir.

Tidak ada yang bisa di selamatkan dalam kapal tua kita. Nahkodanya pun sudah lelah dengan ombak yang terus menerus menghantam kapal tua ini. Mungkin Tuhan hanya ingin memepertemukan kita, bukan menyatukannya.

Kamu benar tentang saya, saya nekad, berpikiran pendek, menyebalkan, keras kepala, kekanak-kanakan. Tapi kamu sudah banyak merubah saya. Kamu adalah nahkoda yang sangat baik, yang bisa menangulangi ombak ombak yang menerjang kapal kita. Kamu yang pertama yang  berhasil mengajak saya jalan berdua.

Tapi sang nahkoda rupanya sudah sangat lelah dan memutuskan untuk meninggalkan kapal tua ini. Tapi saya sangat berharap nahkoda itu kembali lagi dan membantu kapal tua ini berlayar kembali. Menerjang semua gelombang yang menghantam. Saya sangat berharap.




Senin, 04 Agustus 2014

Pilihan



Ketika dihadapkan kepada dua pilihan yang rumit, otak terasa beku. Entah harus mengikuti nurani atau logika. Hati dan perasaan memilih yang satu, tapi logika dan kenyataan mengharuskan memilih yang lain. Aku tidak bisa menilai mana yang baik atau mana yang buruk. Menurutku keduanya memiliki kekurangan dan kelebihan dibidang masing-masing.

Aku terlalu sayang untuk melepaskan yang satu, dia sudah terlalu lama bersemayam dihati. Tapi aku tidak menafikan jika yang lain memang lebih baik. Aku bingung, harus mempertahankan yang entah mau atau tidak dipertahankan oleh ku atau membuka hati dan membiarkan orang baru masuk.

Tapi kalau aku membuka hati, luka ini belum sepenuhnya kering. Apa bisa hati yang terluka kembali mencintai seutuhnya? Atau apa aku harus bertahan dengan orang yang entah apa masih mencintaiku atau tidak.

Aku seperti orang sedang berada di sebuah rumah lama yang bangunanya sudah tidak layak huni yang aku sadar sudah harus pindah ke rumah baru yang  lebih bagus dan layak huni. Tapi aku terganjal oleh segala macam kenangan dari rumah lama itu, yang aku tidak tau apa aku bisa mendapatkanya lagi dirumah yang baru?

Sabtu, 02 Agustus 2014



الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

artinya : (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa mushibah, mereka mengucapkan:` Innaalillaahi wa innaa ilaihi raajiuun `.(QS. 2:156)

Di dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. supaya memberi kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Apabila mereka ditimpa sesuatu musibah mereka mengucapkan "innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun", yang artinya "sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali".

Setiap yang bernyawa pasti akan kembali ke Rabb-nya entah itu besok, lusa, atau hari ini. Bila ditanya siapa sahabat terdekat saya, jawabannya bukanlah ayah, ibu, atau teman-teman sepermainan. Sahabat terdekat saya adalah kematian karena saya sadar mati itu mutlak bagi setiap hamba yang bernyawa.

Kematian bukan hal yang bisa ditawar atau ditunda. Ketika Isroil datang, tidak ada yang dapat mencegahnya. Pada saat itu mulut sudah tidak bisa lagi berucap, mata tidak sangup lagi melihat, telinga tidak mampu lagi mendengar, hanya bisa menangis tanpa suara.

Kematian bagaikan bayangan yang akan selalu membututi 24 jam, kematian bukan suatu hal yang bisa ditebak. Kematian datang pada saat yang tak di duga-duga. Maka jadilah diri sebaik-baiknya, teruslah beramal soleh, dan selalu berbuat kebaikan. Supaya kapan pun dia datang kita sudah siap dan dalah keadaan sebaik-baiknya. Aamiin.