Selasa, 05 Agustus 2014

Crazy Love



Kita dipertemukan dalam waktu yang aneh, dengan cara yang tidak biasa. Dua sahabat kecil yang dulunya acuh tak acuh dipersatukan oleh soal fisika. Awal yang sangat unik, yang saya sendiri tidak pernah mengira hal yang biasanya paling saya hindari kini menjadi sesuatu yang sangat saya nanti.

Saya tidak pernah merancang ini semua. Saya selalu mengikuti alur, karena saya tau alur lah yang membawa saya pada tujuan akhir. Kita terus berjalan beriringan, bantu-membantu. Kita dulu adalah pasangan yang kreatif semua rumus dijadikan kalimat. Saya rasa Newton dan Einstein belum pernah melakukan apa yang kita lakukan. Kita adalah pasangan yang unik.

Hinga pada suatu masa salah satu dari kita terpisah. Kita dibentengi oleh jarak puluhan kilo meter jauhnya. Awalnya saya mengira ini hal yang sepele, kita bisa melalui semua ini. Tapi nyatanya saya salah, karena ini yang pertama buat kita, kita tidak bisa menangani masalah-masalah yang sebenarnya bisa kita tangani. Misscomunication, egois, keras kepala, yang membuat kita berakhir.

Tidak ada yang bisa di selamatkan dalam kapal tua kita. Nahkodanya pun sudah lelah dengan ombak yang terus menerus menghantam kapal tua ini. Mungkin Tuhan hanya ingin memepertemukan kita, bukan menyatukannya.

Kamu benar tentang saya, saya nekad, berpikiran pendek, menyebalkan, keras kepala, kekanak-kanakan. Tapi kamu sudah banyak merubah saya. Kamu adalah nahkoda yang sangat baik, yang bisa menangulangi ombak ombak yang menerjang kapal kita. Kamu yang pertama yang  berhasil mengajak saya jalan berdua.

Tapi sang nahkoda rupanya sudah sangat lelah dan memutuskan untuk meninggalkan kapal tua ini. Tapi saya sangat berharap nahkoda itu kembali lagi dan membantu kapal tua ini berlayar kembali. Menerjang semua gelombang yang menghantam. Saya sangat berharap.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar