Kamis, 26 November 2015

Isi Hati

Syukurlah manusia tidak di bekali kemampuan membaca isi hati. Karena jika seseorang di bekali kemampuan membaca isi hati aku mungkin harus berepot-repot menghindarimu untuk bisa menyembunyikan isi hatiku. Dan aku benci hal itu.

Aku tidak suka orang-orang yang berkata ingin bisa tau isi hati orang lain. Itu bisa merusak semua rencanaku.

Aku bisa berbicara nyaman denganmu karena aku pandai menyembunyikan isi hati. Kadang aku bungkus luka dalam tawa, kadang sebaliknya.

Aku tidak perlu khawatir kamu menghindariku jika kamu tau isi hatiku. Aku bisa bertegur sapa, bebas bercerita seolah tidak terjadi apa-apa walaupun tidak demikian di dalam hati.

Aku bersyukur atas semua itu. Syukurlah isi hati manusia masih rahasia. Seandainya tidak ada lagi rahasia di bumi ini, tidak akan ada lagi cerita bagaimana rasanya rindu yang tidak tersampaikan. Bagaimana rasanya menunggu. Bagaimana rasanya memendam. Bagaimana rasanya mendoakan diam-diam. Bagaimana rasanya berpapasan. Bagaimana rasanya bertemu.

Syukurlah Tuhan masih merahasiakan isi hati seseorang daro orang lain. Jika tidak mungkin tidak akan ada cerita seromantis Ali dan Fatimah, Muhammad dan Khadijah, lalu. Aku dan kamu.

-Hujan Matahari

Selasa, 24 November 2015

Apa kamu tau persamaan mu dengan hujan? Yak kalian sama-sama menyejukan. 😊

Senin, 23 November 2015

Nyanyian Teman

Sekarang sudah pukul 22:00. "Udah kalau ngantuk tidur aja." Itu katamu dalam ketikan singkat di chat. "Iya." Balasku yang sepertinya lebih singkat.

Tapi aku masih mau menunggu. Walau mata berat untuk tetap terjaga, walau badan lelah di hajar tugas. Aku masih mau menunggu.

"Gitarnya di pakai teman buat belajar, gak enak minjemnya." Begitu katamu. "Oh yaudah gapapa."

Entah sejak kapan suaramu menjadi candu. Malam ini aku hanya ingin mendengar lantunan syair indah dari mulutmu. Bukan tanpa alasan. Nyanyian mu ternyata mampu mengembalikan semangatku.

Sebuah nyanyian yang mungkin untuk sebagian orang biasa saja. Dari lirik atau nadanya. Tapi bukanya setiap orang punya seleranya masing-masing?

Semua nyanyianmu aku simpan rapih dalam memori handphoneku. Jika aku merasa sendiri, ku putar berulang-ulang lagu yang berisi suara mu.

Dalam bis, di rumah, di kampus selalu ku dengar lantunan indah suaramu. Tak sedikit yang bertanya aku sedang mendengarkan apa? Dan aku selalu bosan menjawab "Nyanyian temanku." Kau tau apa yang membuatku bosan. Aku bosan menjadi temanmu.

Hana Larasati.

Sabtu, 21 November 2015

Ada yang lebih sulit dari berpura-pura jatuh cinta? Ada! Berpura-pura tidak jatuh cinta. 😊

Jumat, 20 November 2015

Ada seseorang yang harus di perjuangkan dengan Al-Qur'an, karena Allah. Apakah kamu mau jadi orang itu?

Kamu.

Hujan malam ini mampu menyetku pada pemikiran tentangnnya. Entah apa yang sedang dia lakukan di sana.

Memang waktu itu aku tercengang ketika aku menyaksikan kecintaanku, merangkul perempuan lain

Mungkin saat ini, dia sedang bergandengan tangan, atau mungkin rangkulan atau entahlah apa yang dia lakukan dengan wanita itu.

Mereka bilang aku berhak mendapatkan yang lebih pantas darinya. Seseorang yang lebih baik. Seorang wanita yang menjaga diri, seharusnya mendapatkan hal yang sepadan.

Tapi tekatku masih sama kepercayaanku pun begitu "Laki-laki itu adalah laki-laki baik, aku ingin menyelamatkan dia dari murkaNya. Mungkin sekarang dia hanya khilaf. Aku hanya perlu menyadarkannya."

Aku pun percaya, suatu hari nanti dia yang akan aku gengam tangannya. Akan ku ajak dia bersama-sama menuju surga. Bukan hanya untuk sementara tapi selamanya. Karena sampai saat ini aku masih percaya bahwa dia adalah laki-laki yang baik, jika di arahkan ke jalan yang baik.

Kamu, yang namanya hanya berani aku sebut dalam doa. Bukan pengecut. Tapi ini caraku untuk menjagamu dari siksaNya. Ini adalah sebaik-baiknya jatuh cinta. 

Aku percaya kamu adalah laki-laki yang baik, kamu hanya perlu teman untuk mengarahkanmu ke jalan yang baik. Bukan hanya sekedar teman membaca buku, atau naik gunung. Tapi teman hidup dunia akhirat. Dan aku akan menjadi sebaik-baiknya temanmu itu.

Kamis, 19 November 2015

Untuk siapa?

"Ya Allah, hamba tidak tahu berjodoh dengan siapa. Hamba tidak tahu berdoa untuk siapa. Tidak satu pun nama bisa hamba sebut karena nama itu tidak pernah hamba tahu. Hamba hanya memohon, jodohkanlah hamba dengan seseorang yang selalu menyebut nama hamba dalam doanya. Siapapun dia, setidaknya hamba tahu bahwa ketika mencintaiku, dia tidak melupakan-Mu." -Hujan Matahari

Senin, 16 November 2015

Good Bye

Itu mungkin yang terakhir. Telpon yang terakhir. Chat yang terakhir. Perpisahan sementara yang tidak sanggup ku ungkapkan.

Hari ini, seperti perjanjian kita kemarin aku akan meluruskan niat. Meninggalkanmu, dan pergi memperbaiki diri.

Bagai daun yang lepas dari pohonnya, tertiup angin dan mengembara. Aku akan menjadi seperti itu.

Terbang ke penjuru negri mencari ketenangan hati. Mendekatkan cinta pada Yang Maha cinta.

Pilihan ini mungkin membuat hatiku sakit, tapi jika kita meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik.

Hidup hanya sebentar, terlalu berharga jika di sia-siakan. Kita tidak pernah tau takdir akan membawa kemana. Hanya mampu berdoa selepas berencana.

Ya muqolibal qulub tsabit qolbi ala di'inik. Ya Allah yang Maha Pembolak balikan hati teguhkanlah hatiku atas tali agamaMu. Aamiin.

Kamis, 05 November 2015

Jadikan cintaku Ya Allah, berhenti di atas titik ketaatan.
Meloncati rasa suka dan tidak suka.
Karena aku tau menaatiMu dalam hal yang tidak aku sukai adalah kepayahan, perjuangan, dan bergelimang pahala. Karena seringkali ketidak sukaanku adalah bagian dari ketidak tahuanku.

Ya Allah sesungguhnya hatiku ada di tanganMu, di antara kedua jari-jari Mu.
Ya Allah Yang Maha Pembolak-balikan hati teguhkan hatiku atas tali agama Mu dan jadikanlah aku golongan orang-orang yang beriman. Aamiin.