Jumat, 20 November 2015

Kamu.

Hujan malam ini mampu menyetku pada pemikiran tentangnnya. Entah apa yang sedang dia lakukan di sana.

Memang waktu itu aku tercengang ketika aku menyaksikan kecintaanku, merangkul perempuan lain

Mungkin saat ini, dia sedang bergandengan tangan, atau mungkin rangkulan atau entahlah apa yang dia lakukan dengan wanita itu.

Mereka bilang aku berhak mendapatkan yang lebih pantas darinya. Seseorang yang lebih baik. Seorang wanita yang menjaga diri, seharusnya mendapatkan hal yang sepadan.

Tapi tekatku masih sama kepercayaanku pun begitu "Laki-laki itu adalah laki-laki baik, aku ingin menyelamatkan dia dari murkaNya. Mungkin sekarang dia hanya khilaf. Aku hanya perlu menyadarkannya."

Aku pun percaya, suatu hari nanti dia yang akan aku gengam tangannya. Akan ku ajak dia bersama-sama menuju surga. Bukan hanya untuk sementara tapi selamanya. Karena sampai saat ini aku masih percaya bahwa dia adalah laki-laki yang baik, jika di arahkan ke jalan yang baik.

Kamu, yang namanya hanya berani aku sebut dalam doa. Bukan pengecut. Tapi ini caraku untuk menjagamu dari siksaNya. Ini adalah sebaik-baiknya jatuh cinta. 

Aku percaya kamu adalah laki-laki yang baik, kamu hanya perlu teman untuk mengarahkanmu ke jalan yang baik. Bukan hanya sekedar teman membaca buku, atau naik gunung. Tapi teman hidup dunia akhirat. Dan aku akan menjadi sebaik-baiknya temanmu itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar