Kamis, 26 November 2015

Isi Hati

Syukurlah manusia tidak di bekali kemampuan membaca isi hati. Karena jika seseorang di bekali kemampuan membaca isi hati aku mungkin harus berepot-repot menghindarimu untuk bisa menyembunyikan isi hatiku. Dan aku benci hal itu.

Aku tidak suka orang-orang yang berkata ingin bisa tau isi hati orang lain. Itu bisa merusak semua rencanaku.

Aku bisa berbicara nyaman denganmu karena aku pandai menyembunyikan isi hati. Kadang aku bungkus luka dalam tawa, kadang sebaliknya.

Aku tidak perlu khawatir kamu menghindariku jika kamu tau isi hatiku. Aku bisa bertegur sapa, bebas bercerita seolah tidak terjadi apa-apa walaupun tidak demikian di dalam hati.

Aku bersyukur atas semua itu. Syukurlah isi hati manusia masih rahasia. Seandainya tidak ada lagi rahasia di bumi ini, tidak akan ada lagi cerita bagaimana rasanya rindu yang tidak tersampaikan. Bagaimana rasanya menunggu. Bagaimana rasanya memendam. Bagaimana rasanya mendoakan diam-diam. Bagaimana rasanya berpapasan. Bagaimana rasanya bertemu.

Syukurlah Tuhan masih merahasiakan isi hati seseorang daro orang lain. Jika tidak mungkin tidak akan ada cerita seromantis Ali dan Fatimah, Muhammad dan Khadijah, lalu. Aku dan kamu.

-Hujan Matahari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar