Ketika dihadapkan kepada dua pilihan yang rumit, otak terasa
beku. Entah harus mengikuti nurani atau logika. Hati dan perasaan memilih yang
satu, tapi logika dan kenyataan mengharuskan memilih yang lain. Aku tidak bisa
menilai mana yang baik atau mana yang buruk. Menurutku keduanya memiliki
kekurangan dan kelebihan dibidang masing-masing.
Aku terlalu sayang untuk melepaskan yang satu, dia sudah
terlalu lama bersemayam dihati. Tapi aku tidak menafikan jika yang lain memang
lebih baik. Aku bingung, harus mempertahankan yang entah mau atau tidak
dipertahankan oleh ku atau membuka hati dan membiarkan orang baru masuk.
Tapi kalau aku membuka hati, luka ini belum sepenuhnya
kering. Apa bisa hati yang terluka kembali mencintai seutuhnya? Atau apa aku
harus bertahan dengan orang yang entah apa masih mencintaiku atau tidak.
Aku seperti orang sedang berada di sebuah rumah lama yang
bangunanya sudah tidak layak huni yang aku sadar sudah harus pindah ke rumah
baru yang lebih bagus dan layak huni.
Tapi aku terganjal oleh segala macam kenangan dari rumah lama itu, yang aku
tidak tau apa aku bisa mendapatkanya lagi dirumah yang baru?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar