Jumat, 20 Juni 2014

Saat Wanita Bercerita



Ketika air mata seorang wanita menagalir, mungkinkah akan menghapus luka penghianatan? Wanita memang makhluk yang lemah tapi bukan berarti dia tidak bisa menjadi kuat. Kekuatan wanita terletak pada hatinya. Ketika hatinya runtuh maka runtuhlah kekuatannya.

Ya Rabb, setiap wanita pasti bangga dilahirkan sebagai wanita dengan segala kemuliaan dan kelebihan yang Engkau anugrahkan kepadanya. Tapi mengapa dia yang selalu menjadi korban? Kenapa mereka selalu menyerang sudut terlemahnya, menyakiti hatinya sebisa yang mereka mampu? Meningalkannya tanpa belas kasihan?

Apa salah jika wanita memiliki hati yang lembut? Kenapa mereka menilai bahwa air mata kami adalah kelemahan kami? Andai mereka tau ketika wanita menangis bukan karena dia lemah tapi kerena dia lelah terus-terusan tersenyum palsu.

Ya Rabb, bukan kah setiap manusia mempunyai cinta yang mesti dijaga kesucian dan kemurnianya. Tapi kenapa mereka selalu menodai cinta suci kami? Kenapa hati mereka bercabang? Padahal kami sudah berperilaku sebaik-baiknya.

Ya Rabb, ajarkan aku tentang keikhlasan. Keikhkasan layaknya Ali terhadap Fatimah, atau Salman untuk Abu Darda. Yakinkan aku Ya Rabb, bahwa rencana Mu lebih baik dari anganku. Ya Rabb, tolong tenangkan hati ini dan dewasakan hati ini. Aamiin..

Hana Larasati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar