Senin, 10 November 2014

Ku Bahagia.

Aku menyulam bahagia dari tawa kecilmu. Menerjemahkan syukur dari bola mata bulatmu. Aku menamaimu sebagai bintang kecil.

Di hari Senin ini kita seperti biasa bermain-main, saling tertawa satu sama lain. Berlari-lari di pelataran sambil mengeja A B C. Semua terasa bahagia.

Aku menamaimu sebagai anugrah dari Tuhan. Walau pun aku yang mengajar di sini, tapi kalian yang malah lebih banyak mengajariku. Sesuatu pelajaran yang tidak di berikan oleh guru. Sebuah ketabahan.

Setelah solat isya berjamaah kita beristirahat. Aku menyuruh kalian membuat angan. Ku biarkan kalian berimajinasi sambil merangkai mimpi di masa depan. Dibawah atap surau kecil ini ku tatap satu persatu wajah anak muridku,  semuanya terlihat sangat bahagia. Mengambarkan impian dengan caranya.

Bintang malam, seakan tersenyum menyemangati impian kita. Tak peduli betapa sulitnya hidup yang terkadang untuk makan pun susah, untuk bertahan hidup juga susah, dan untuk sekedar tersenyum pun susah.

Tapi rasa syukur ini karena, selalu mengingat nikmatNya pun juga susah di lupakan. Itu yang membuat ku bahagia.

Kita berlari-lari bersama mengejar mimpi. Walau letih tiada yang peduli. Saat ini tak ada kata untuk berhenti. Semua akan bahagia. Semua pasti bahagia.

Kita akan terus berlari tanpa kenal lelah hanya akan berhenti saat kita sudah meraihnya. Ilmu tak akan pernah terikat waktu. Mari sama-sama mengejarnya.

Berlari teruslah berlari, jangan lupa untuk selalu tersenyum dan tertawa walaupun dunia tidak seindah surga. Bersyukurlah sebanyak-banyaknya kepada yang Maha Kuasa.

-Hana Latasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar