Rabu, 13 Januari 2016

Hari ini, wanita itu mendorong kursi rodaku. Wanita, yang selama ini aku campakan hatinya. 

Hari ini wanita itu, mengganti perban di kaki ku. Mengusapnya lembut, selembut tangan ibuku. Wanita yang dulu aku bohongi dia dengan kalimat-kalimatku

Hari ini masih dengan wanita yang sama. Dia menemaniku latihan berjalan. Menyemangati dan membantu ketika aku terjatuh. Wanita yang dulu aku lukai perasaannya.

Entahlah dia itu manusia atau titisan malaikat yang Tuhan hadiahkan padaku. Setelah banyak aku lukai hatinya, dengan penuh kesadaran dia tetap baik pada ku.

Perempuan Jogja itu. Tidak pernah aku bisa lupa senyumnya dengan satu lesung pipi di pipi kananya.

Ah bodohnya aku, kenapa dulu aku sakiti hatinya. Mungkin tidak secantik kekasihku kini. Tidak sepintar dia juga. Tapi dia sangat baik.

Dia yang tidak meninggalkan aku di keadaan apa pun, padahal sudah ku buat air matanya terjatuh. Ah perempuan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar