Jumat, 12 Desember 2014

Mencintai Dalam Diam.

Aku tau, cinta adalah fitrah. Sebuah anugrah tak terperih. Karena cinta adalah kehidupan. Karena rasa itu adalah cahaya. Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita.

Namun, saat rasa itu menyapa, maka hadapi dengan anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna.

Cinta terkadang membuat bahagia, namun tak jarang membuat menderita. Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir. Cinta adalah perangkap rasa. Sekali salah berlaku, maka akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Agar dapat keluar dari belenggu itu dan mampu melaluinya dengan anggun. Maka mencintailah dalam hening. Dalam diam. Tak perlu lari, tak perlu dihindari. Namun juga, jangan di sikapi dengan berlebihan.

Jangan umbar rasa itu. Jangan tumpahkan segala suka itu. Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dengan tenang.

Kita percaya takdir bukan? Kita tahu dengan sangat jelas. Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya? Jadi, apa yang harus di risaukan? Biarkan Allah yg mengaturnya, dan yakin di tangan-Nya semua akan baik-baik saja.

Cobalah renungkan. Dia yang aku cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikku. Dia yang ku puja, yang ku ingat saat siang dan yang ku tangisi ketika malam, Akankah dia yang akan menjadi jodohku?

Aku tak tahu dan tak akan pernah tahu. Hingga saatnya tiba. Tidakkah aku malu jika semua rasa telah ku umbar? Namun ternyata kelak bukan aku yang dia pilih untuk mendampingi hidupnya?

Karena cinta begitu agung untuk di umbar. Begitu mulia untuk di tampakkan. Begitu sakral untuk di tumpahkan.

Sadarilah , fitrah wanita adalah pemalu, dan aku indah karena sifat maluku. Lalu, masihkah aku berpikir tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan?

Masihkah aku tampak bestari jika malu itu telah ku singkap? jadikan malu sebagai selendangku. Maka tawan hatiku sendiri dalam sangkar keimanan. Dalam jeruji kesetiaan.

Yap. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namaku dan namanya. Maka cintailah dalam diam. Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untuku, Maka cukuplah Allah dan aku yg tahu segala rasaku. Agar kesucianku tetap terjaga. Agar keanggunanku tetap terbias.

Maka, ku pegang kendali hatiku.Jangan lepaskan. Acuhkan semua godaan yg menghampiriku.Cinta bukan untuk di hancurkan, bukan untuk di musnahkan..

Namun cinta hanya butuh ku kendalikan, hanya cukup ku arahkan. Yang ku butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya.

Maka, ku pegang erat kendali hatiku, Lalu..Arahkan pd Nya..Diam adalah caraku mencintaimu karenaNya, berharap hal itu lebih memelihara kesucian hatiku dan hatimu setelahnya. Dan cintailah dalam diam. Dalam hening. Itu jauh lebih indah. Jauh lebih suci.

Semoga bermanfaat. ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar