Jumat, 12 Desember 2014

Wanita Suci

Wanita suci

Bagiku kau bukanlah bunga

Tak mampu aku samakan kau dengan bunga-bunga

Terindah dan terharum sekalipun

Bagiku manusia adalah mahluk terindah

Tersempurna dan tertinggi

Bagiku dirimu salah satu manusia terindah

Tersempurna dan tertinggi

Karenanya kau tak membutuhkan persamaan

Wanita Suci

Dengan menatapmu, telah membuatku terus mengingatmu

Dan memenuhi kepalaku dengan inginkanmu

Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap dinding khayalku

Membuatku inginkan dirimu sepenuh hati, seluruh jiwa sesemangat mentari

Dirimu terlalu suci untuk hadir dalam khayalku

Yang penuh dengan lumpur…

Wanita suci

Menghabiskan waktu berdua denganmu bagai mimpi tak berujung

Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat selalu

Meski ujung penutupmupun tak pernah berani kusentuh

Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku…

Karena aku biasa memakaikan topeng keindahan pada wajah burukku

Meniru pakaian para rahib, kiai dan ulama

Meski hatiku lebih kotor dari kubangan lumpur

Wanita suci

Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci

Yang dengan sepenuh diri membawamu pada Ilahi

Untuknya dirimu ada

Tunggu sang lelaki suci menjemputmu

Atau kejar sang lelaki suci itu

Dialah hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah

Jangan ragu…, jangan malu…

Wanita suci

Bariskan harapanmu pada istikharah penuh ikhlas

Relakan Tuhan pilihkan lelaki suci bagimu

Mungkin sekarang atau nanti…

Bahkan mungkin tak ada, sampai kau mati

Karena kau terlalu suci,

untuk semua lelaki,

dalam permainan ini

Karena lelaki suci itu menantimu di istana kekal

Yang kau bangun dengan kekhusu’an ibadah

Wanita suci

Pilihan Tuhan tak selalu seindah inginmu

Tapi itulah pilihan-Nya

Tak ada yang lebih baik dari pilihan-Nya

Sang Kekasih Tertinggi

Tempat kita memberi semua cinta

Dan menerima cinta yang tak terhingga

Dalam tiap detik hidup kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar