Jumat, 18 Desember 2015

Alasan Tetesan Air Mata

Dia melihat ke arahku. Aku pura-pura tersenyum agar dia tidak tau, apa yang ku inginkan dan kubutuhkan. Agar dia tidak lihat luka mengaga di hatiku. Dia cukup tau aku bahagia dan baik-baik saja.

Huh.. aku berani bertaruh gadis itu pastilah cantik. Gadis yang sering dia bicarakan itu. Dan dia pasti punya segalanya yang tidak aku miliki.

Dia berbicara padaku, aku pun tertawa karena sungguh itu lucu sekali. Dia memang sangat pandai melucu. Kita seribg tertawa berdua menghabiskan malam dengan lawakan namun tak pernah ku lihat orang lain dimatanya saat dia bersamaku.

Aku ingat saat itu, dia bercerita padaku. Dia bilang dia mabuk kepayang. Dia jatuh cinta pada gadis itu. Akhirnya dia menyadarinya. Dalam hati aku bertanya apakah dia tau dialah yang kupikirkan tiap malam.

Dialah alasan tetesan air mataku. Satu-satunya yang membuatku terus berharap pada bintang harapan. Dialah lagu yang terus aku nyanyikan. Aku tidak tau kenapa aku begitu.

Dia menelponku, taukah dia bahwa aku tidak bisa bernafas. Dan itu pun terjadi begitu sempurna. Kesempurnaan yang ku harap bisa ku miliki.

Gadis itu haruslah mendekapnya erat. Memberikan segala cintanya, pandangi matanya yang indah dan tau bahwa dirinya beruntung.

Maka aku masuk ke kamar. Ku buka laptop dan ku putar videonya sambil mencoba tidur malam ini. Hanya dialah yang ingin ku cintai.

Aku selalu ingat saat dia menatapku dan aku selalu pura-pura tersenyum. Agar dia tidak tau bahwa dialah yang selama ini aku cintai diam diam.

1 komentar: