Minggu, 17 April 2016

Allah, Peluk Aku Sekarang.

Ketika air mata ini tidak dapat lagi aku bendung, aku percaya bahwa Engkau Maha Pelindung.

Entah harus kualirkan kemana segala sesak dan penat di dada. Karena bercerita pada manusia tidak akan membawa dapak yang nyata.

Aku takut akan suatu yang belum bisa aku lihat adanya. Bukan, aku bukan takut bagaimanna diriku esok. Tapi aku takut tidak bisa membahagiakan mereka.

Setiap ekspektasi yang mereka hayalkan untukku aku takut tidak bisa mewujudkannya. Aku menangis bukan karena sedih memikirkan diriku tapi aku menangis memikirkan bagaimana tuanya wajah orang tuaku, dan belum ada yang bisa aku berikan untuk membahagiakannya.

Allah, apa aku terlalu berlebihan jika aku meminta Engkau untuk memelukku sekarang. Hanya engkau tempatku bercerita. Hampir mati aku di bunuh sepi dan hanya Engkau tempatku kembali.

Aku ingin membahagiakan mereka Allah. Aku ingin melukis senyum indah abadi di wajahnya, Allah. Banyak yang sudah mereka korbankan demi aku anaknya. Tapi apa yang aku perbuat, aku masih belum bisa menjadi sebab bahagiannya.

Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil. Dan mampukan aku untuk membahagiakan mereka di dunia dan akhirat. Aamiin.

-Hana Larasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar