Kamis, 07 April 2016

Teman (Hidup)

Kamis 7 April 2016

Tuan, entahlah aku juga tidak mengerti apa yang di rasakan hati. Saat melihatmu di hari senin lalu, aku begitu senang. Setelah lama kita terpisah. Aku mengagumimu dalam kata yang tidak di mengerti bahasa.

Kau tau tuan? Aku sangat menyukai rambut panjangmu yang bergelombang itu. Tertata rapi di kepalamu setiap hari. Laki-laki yang saat ini hanya bisa aku gapai dalam doa.

Hari ini aku senang sekali. Kita bisa tertawa bersama. Walau aku tau perasaan yang kau rasakan biasa saja padaku. Tapi aku cukup senang.

Tuan tak sadarkah kau jika dari tadi aku selalu menatapmu. Tapi jangan sadar tuan, aku malu jika kau membalas tatapanku. Cukup aku saja yang begitu, kau tak harus tau.

Ini lucu jarak kita hanya sebatas lengan, tapi aku merasa kau jauh sekali. Kau adalah sahabat baik ku kurang berhak jika aku bilang aku kagum padamu.

Hari ini kita berteduh di atap yang sama dalam derasnya hujan. Aku harap suatu hari nanti kita bisa seatap. Bukan hanya sementara tapi selamanya.

Tuan, aku sangat suka hujan. Tapi aku selalu menghindari jika hujan datang dan malah memilih berteduh bersamamu saat ini. Begitulah perasaan kagum ku padamu tuan.

Tuan, aku suka rambut panjang berombakmu yang sebahu itu. Pas dengan kulitmu yang kecoklatan dan hidungmu yang mancung.

Aku suka jika kau tertawa, kau memiliki gigi yang gingsulkan tuan? Haha aku tau semuanya tentangmu karena setiap hari aku selalu memperhatikanmu dalam diam.

Tuan, jangan tanya sampai kapan rasa ini ada. Yang pasti aku selalu menjaganya. Entahkau merasakanya atau tidak. Aku juga malas mencari tau. Biarkan saja, toh aku kan tak mengharap untuk di balas.

Terimakasih tuan untuk hari ini. Walau kendaraan dan arah kita beda tapi hatiku masih milikmu.

-Hana Larasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar