Sabtu, 23 April 2016

Berdamai Dengan Luka

Ada kalanya kita tidak sangup menghadapi hidup. Pernah ingin belari sejauh-jauhnya dari masalah, berharap setelah kembali semuanya berjalan normal. Atau menangis sejadi-jadinya melampiaskan segala beban.
Saat peluh sudah tercurah dan asa semakin mengkis masa tapi tetap tak ada jalan terang di depan mata.

Ikhlas hanya itu yang aku percaya. Saat di paksa harus rela dengan ketetapanNya. Menerima segala apa yang sudah menjadi takdirNya. Tidak hanya memainkan sandiwara dimana semua terlihat baik-baik saja. Tapi mewujudkan segala cara agar tercipta keadaan yang baik-baik saja walaupun sulit.

Berjuang bersama luka. Mencoba keluar dari kubangannya adalah sesuatu yang sulit di jangkau oleh akal manusia. Tapi tidak ada yang sulit jika dari dalam diri mempunyai kemauan untuk berjuang.

Karena menurutku kebahagian itu di ciptakan bukan di tunggu kedatangannya. Tinggal bagaimana kita sepintar-pintarnya membangun kebahagiaan itu. Walaupun banyak yang harus di korbankan air mata, mimpi, harapan. Segalanya.

Satu-satu nya hal yang bisa di lakukan setelah segala cara sudah di tempuh adalah dengan tawakal. Menyerahkan semuanya hanya pada Sang Pencipta.

Berdamai dengan masa lalu. Menutup segala rasa sakit. Mengesampingkan siapa yang benar dan siapa yang berdusta. Hidup adalah pilihan. Mau terus memelihara rasa sakit atau berdamai dengan luka dan mencoba bersahabat dengan kehadirannya.

-Hana Larasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar