Sabtu, 20 Februari 2016

Indonesia Pintar?

"Indonesia kaya, tapi kenapa masyarakatnya miskin?"  Pasti kalian pernah nemuin pertanyaan kaya gini. Entah itu dalam otak kalian tau dari omongan orang yang sekelebat lewat.

Kali ini saya mulai tertarik membahas soal ini. Kenapa sih Indonesia itu jadi negara yang berkembang padahal SDA sangat mendukung dia menjadi negara yang maju?

Kurang Percaya Diri.

Kurang percaya diri adalah hal yang menyebabkan kita masih saja jalan di tempat ketika yang lain sudah mulai berlari ke depan. Perubahan besar bermula dari kepercayaan pada diri sendiri bahwa kitalah andil dalam sebuah perubahaan.

Kebanyakan dari kita punya banyak ide brilian tapi hanya mengendap di otak karena kurang yakin dengan potensi yang kita punya. "Bisa gak ya?", "Kalo gak bisa gimana?" Pikiran-pikiran negatif itu yang menghambat kita untuk maju. Ketika ide itu sudah di aplikasikan oleh bangsa lain baru kita berkata "Coba aja dulu..."

Mulai lah untuk yakin dengan apa yang diri kita miliki toh Tuhan sudah memberikan potensi pada setiap makluknya, tinggal kita menggali potensi itu supaya menjadi lebih baik.

Jadi Smart People

"Indonesia kan banyak orang pintarnya tapi kok masih saja tertinggal?" Karena kebanyakan dari kita hanya menajdi manusia yang pintar bukan cerdas. Jadilah manusia yang cerdas bukan manusia yang pintar. Cerdas itu memaksimalkan apa yang kita punya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan dan diri sendiri. Kalau pintar hanya terpusat pada otak saja.

Kebanyakan dari kita hanya menjadi manusia yang pintar. Tidak salah memang tapi kalau bisa menjadi cerdas kenapa tidak? Kadang otak yang cerdas akan sia-sia jika tidak di barengi dengan simpati dan empati pada lingkungan sekitar.

Toh para koruptor di negara kita itu kebanyakan berasal dari orang yang pintar. Latar belakang pendidikannya tinggi, status sosialnya baik, tapi empati dan simpatinya bobrok.

Manusia-manusia cerdas yang bisa kita contoh di negara kita ini seperti Bj. Habibie, Dahlan Iskan, dan masih banyak lagi.

Mengapresiasikan Karya Orang Lain

Yang membuat orang malas untuk berkarya adalah apresiasi masyarakat dalam menyambut karyanya itu kurang. Memandang sebelah mata atau bahkan ada yang mungkin menjatuhkan. Itu yang membuat drop mental anak-anak bangsa.

Ketika seseorang membuat suatu karya beri dukungan mental. Syukur syukur memberi dukungan materil. Kebanyakan dari kita, sudah gak memberikan dukungan mental maupun materil malah menjatuhkan sejatuh jatuhnya dengan komentar-komentar yang miring.

Memang baik mengomentari suatu karya karena dengan begitu kita tau dimana salah dan kurangnnya, tapi gunakan bahasa yang sopan dan kata-kata yang membangun. Jadi si pembuat semakin termotivasi dan terispirasi. Jangan mengunakan kata-kata yang malah menjatuhkan.

Jika kita ingin negara ini berubah mulailah dengan diri sendiri. Ayo jadi manusia yang cerdas bukan hanya manusia yang pintar. Manusia yang mempunyai simpati dan empati bukan manusia yang menghalalkan segala cara demi gengsi. Semoga menginspirasi.

-Hana Larasati.

4 komentar:

  1. Setuju Mbak. Seperti yang Mbak Hana tulis, faktor utama ada pada kurangnya percaya diri, ditambah tidak bisa menghargai potensi bangsa sendiri (merasa inferior dengan bangsa lain)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurut saya sih faktor utama nya karena kita belum mengenal jati diri sendiri, otomatis mengadopsi apa yang kita kira bagus atau keren

      Hapus
    2. Kalau menurut saya sih faktor utama nya karena kita belum mengenal jati diri sendiri, otomatis mengadopsi apa yang kita kira bagus atau keren

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus