Jumat, 19 Februari 2016

Jangan Terima Aku Apa Adanya

Tema kali ini sengaja di ambil dari pengalaman pribadi. Pasti di antara kita pernah merasakan ini. Sahabat kita atau orang terdekat atau kita sendiri selalu mengiyakan semua hal yang seseorang lakukan. Entah itu baik atau buruk hanya karena tidak enak bila menegur. Alasan klasiknya " Gue kan terima dia apa adanya." Nah kita liat yuk apa yang dimaksud "Terima apa adanya."

Definisi Menerima Apa Adanya.

Menurut pemikiran saya, terima apa adanya bukan kita mengiyakan semua hal yang dia lakukan. Entah itu baik atau buruk baginya, karena berlandaskan rasa gak enak. Menurut saya terima apa adanya itu, oke saya terima segala kekurangan kamu. Terima kamu sebagai orang yang pemarah, pemalas, pengeluh, pembohong, tapi selama kamu bersama-sama dengan saya kamu gak boleh memelihara sikap itu. Kamu harus berubah menjadi yang lebih baik dan sebagai sahabat saya akan membantu kamu, karena sahabat yang baik adalah yang mengingatkan di waktu salah dan menguatkan di waktu lemah.

Kita melakukan itu bukan karena kita jahat. Tapi kita membantu dia, supaya meninggalkan sifat-sifat jeleknya ketika sedang bersama kita. Syukur syukur bisa melekat selamanya. Bisa kan karena biasa.

Bahaya Salah Kaprah Dalam Terima Apa Adanya.

Mungkin ketika kita bersama dia yang sudah tau watak dan sikapnya kita bisa toleransi, nah kalau dia sedang bersama orang lain dan dia terus memelihara sikap itu apa gak bahaya?

Bisa-bisa dia jauhi karena sikapnya. Karena gak semua orang bisa menerima sikapnya. Maka dari itu sebagai sahabat yang baik kita wajib mengingatkan.

Takut Dia Marah

Penolakan untuk sesuatu yang berebeda dari kebiasaan itu biasa. Kalau kita meniatkannya karena Allah, in shaa Allah dia akan mengerti.

Gunakan bahasa yang baik lagi santun ketika mulai mengingatkan dia. Beri pengertian secara perlahan. Jangan memaksa. Karena untuk mengubah beras menjadi nasi pun butuh proses.

Jadi terima apa adanya adalah ketika kamu menerima segala kerurangannya dan gak membiarkan sifat jeleknya terus ada dalam dirinya. Semoga bermanfaat.

-Hana Larasati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar