Senin, 29 Februari 2016

Menulis, Cinta, dan Dakwah.

Ini adalah benar-benar curahan hati saya. Saya menulis bukan hanya hobi semata. Saya menulis untuk menuangkan segala keresahan saya yang kadang saya malas untuk berbicara. Karena yang saya ajak bicara pun belum tentu paham apa maksud saya.

Menulis menjadi hal yang sekarang sulit untuk di pisahkan dalam kehidupan saya. Segala emosi bisa saya tumpahkan dalam kata. Tidak hanya itu. Menulis juga menjadi lahan dakwah buat saya.

Saya sadar, saya jauh dari kata benar. Apa yang saya tulis pun belum bisa saya realisasikan pada kehidupan saya. Tapi saya ingat kalimat indah yang selalu mengalun-alun di otak saya. "Jangan pernah berhenti menulis tentang indahnya islam, karena kita tidak pernah tau kapan hati seseorang akan terketuk. Sampaikanlah walau satu ayat. Semoga bisa menjadi tabungan di surga."

Di tegah gencarnya kelompok ISIS yang terus mengerus islam hinga munculah wabah islam phobia. Kita sebagai umatnya wajib saling tolong menolong dalam menyiarkan islam. Memupuk kembali kepercayaan masyarakat kepada Islam. Sampaikanlah apa yang harus di sampaikan. Tunjukanlah apa yang memang harus di tunjukan.

Jika pada zaman nabi berjihad itu dengan mengangkat senjata, tapi pada zaman kami berjihat bisa dengan suara. Suara pengajak  yang lembut dan tidak memaksa. Atau bisa lewat sikap yang menampilkan bahwa kita orang yang beriman.

Memang tidak mudah mengubah pandangan orang apa lagi membuat mereka merasakan apa yang kita rasakan. Tapi kita harus ingat cinta dan dakwah adalah satu komponen yang tak terpisahkan. dua elemen ini menyatu pada muslimin.

Kita pun sadar dakwah itu penuh pengorbanan. Tapi ingat janji Allah setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Toh tanah yang kering dan tandus bisa di ubah menjadi subur jika Allah berkehendak.

Jangan pernah takut dalam menyiarkan islam. Karena di belakang kita ada Allah yang senantiasa menjaga hambaNya yang berjihad di jalanNya. Sampaikanlah walaupun hanya dengan satu ayat.

Dengan adanya cobaan semakin tebal kesabaran dan kedewasaan kita dalam menyikapi setiap masalah dan itu baik. Karena kesabaran dan kedewasaan menuntut kita tampil dengan dengan rendah hati. Agar tetap percaya diri bahwa islam adalah solusi.

-Hana Larasati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar