Minggu, 11 September 2016

Perempuan Takbir

Gema takbir masih riuh di sini. Aku salah satu orang yang menyakini bahwa takbir itu adalah tanda kemenangan.

Sudah lama aku ingin menulis ini. Tapi jika temanya soal kamu. Aku selalu bingung harus memulai dengan kata apa.

Karena saat terbayang, begitu banyak kata-kata takjub yang akan keluar. Hingga aku sulit mengaturnya.

Ini tentang wanita yang memiliki mata indah. Yang meyakini bahwa takdir bisa di ubah jika ada kemauan.

Tidak melulu harus orang yang pintar dan kaya yang bisa memainkan takdirnya dengan leluasa.

Anak miskin seperti kita pun bisa. Walau biaya seadanya, ilmu sepunyanya, tapi jangan ragukan kemauan kita.

Aku suka saat dia tertawa. Walaupun begitu jelas aku lihat bayangan masalah di matanya.

Satu yang ia yakini hingga saat ini. Selama kita punya Tuhan, kita tidak akan sendirian. Karena Allah lebih dekat dari urat nadi kita.

Jika ada yang bilang dia adalah pelangi. Maka aku orang pertama yang akan menyangkalnya.

Dia bukan pelangi, tapi matahari. Pusat orbit yang di kelilingi oleh deretan planet-planet lain.

Perempuan yang buka sekedar indah di pandang. Tapi mampu menundukan sebelum sempat memandang.

Khadijah semoga sukses dengan segala harapanmu. Kami, akan selalu mendukungmu. Jangan sungkan, kita ada untukmu.

Kelak kami akan jadi orang yang pertama menyelamatimu saat takbir hidupmu berkumandang. Dan aku akan selalu menantikan saat itu. Khadijah kami. 😊

-Hana Larasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar