Rabu, 29 Oktober 2014

Cinta Dalam Angkot.

Sekitar jam 8 pagi aku pergi menuju kampus. Ketika itu cuaca lumayan panas. Buru-burulah aku menyetop angkot, kebetulan angkot yang aku tumpangi mulai penuh jadi tidak terlalu lama ngetem. Ketika itu aku duduk bersebelahan dengan nenek tua, dan di depanku ada ibu-ibu dengan tampang dan gaya berpakaian ala preman. Sedikit takut aku pun bergeser mendekat nenek tua itu.

Sampai di tengah perjalanan ibu-ibu yang bergaya ala preman menyetop angkotnya. Dan dia bilang pada supir angkot. " Ambil aja bang kembalinya buat ongkos nenek itu." Seketika aku menoleh padanya. Tapi tidak lama karena angkot berjalan lagi. Ditengah perjalanan aku pun bertanya pada nenek tua itu. "Tadi itu anaknya nek?" Lantas dia menjawab. "Bukan dia penumpang juga."

Seketika aku sadar kalau aku telah melakukan kesalahan, sudah menilai buku dari sampulnya. Pakaian ibu-ibu tadi mungkin seperti preman tapi hatinya lebih mirip malaikat. Untuk di zaman seperti sekarang ini bisa dibilang sangat jarang menemukan orang yang memiliki rasa belas kasih.

Sederhana tapi bermakna, sepele tapi penuh pelajaran. Telah aku temukan cinta yang sesunguhnya. Cinta murni dari hati seorang bidadari. Yang awalnya aku angap menyeramkan tapi malah memberiku pelajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar