Sabtu, 11 Oktober 2014

Let it go

Bintang berkilau di langit malam ini. Sekolah yang di asingkan, seperti akulah muridnya. Angin berhembus seperti badai, berputar-putar di dalam diri. Tidak bisa di biarkan, penduduk langit pun tau aku selalu berusaha. "Jangan biarkan mereka tau, jangan biarkan mereka lihat. Jadilah kau gadis yang sesungguhnya. Sembunyikan, jangan rasakan, jangan biarkan" Kata-kata itu selalu membuatku tertekan. Tapi sekarang akan ku biarkan mereka tau!

Relakan...
Biarkan...
Perasaan ini tidak bisa lagi di tahan. Ku tak peduli dengan apa yang mereka katakan. Sekarang akan ku persilahkan badai berkecamuk, dinginnya tidak akan mengganguku lagi. Akan ku hadapi mereka semua satu persatu. Akan ku perlihatkan kepada mereka siapa diriku sesungguhnya.

Kau tak tau betapa lucunya jarak membuat segalanya terlihat aneh. Dan rasa takut yang selama ini mengatur ku, ku pastikan tidak akan pernah bisa kembali. Sekarang waktunya melihat apa yang bisa aku lakukan, untuk menguji ruang dan waktu. Tidak ada kata benar, tidak ada kata salah, tidak ada aturan bagiku. Aku bebas!

Relakan...
Biarkan aku menyatu dengan angin dan awan. Lepaskan... kau tak akan pernah melihatku menangis lagi. Di sini aku berdiri, di sini aku berada. Biarkan ku hadapi sendiri badai yang berkecamuk itu.

Kini seakan kekuatan ku membanjiri seluruh permukaan bumi, dari udara hingga tanah. Jiwa ku berputar dalam pecahan yang membeku dan pikiranku pun ikut membeku seperti ledakan es. Aku tidak akan pernah kembali, sekali pun kau tertunduk memohon. Untuk pertama kalinya bagijau masa lalu biarlah masa lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar