Jumat, 19 Agustus 2016

Hujan dan Iman

Hujan, kau tau? Imanku seperti debu yang langsung hilang tersapu rintikmu.

Hujan, aku harus apa? Saat Dia seakan luntur dari hatiku.

Beku. Dingin dan kaku. Kau tau, betapa sedihnya aku saat iman semakin lama semakin pudar.

Untuk berdiri di tengah malam saja, aku berat. Kau tau kenapa? Karena terhalang dosa besar! Dan bodohnya aku tak tau apa itu.

Kau tau, rasanya jiwa hilang tenaga. Kritis dan gamang. Kenapa serba salah seperti ini.

Aku harus bagaimana? Tadi aku sudah mengadu padaNya. Aku ceritakan semuaNya.

Dia mendengarkan dengan sangat baik dan mengajaku untuk membuka firmanNya. Sampai lisanku mengucapkan ayat ke 8 di surah Al-Imran.

Seketika aku tersenyum dan menangis. Aku tersenyum karena sadar, Dia seperti biasa selalu cepat membalas doa dan keluhanku.  Sedangkan menangis karena malu, begitu sayangnya Dia kepadaku tapi aku selalu lalai kepadaNya.

Hujan, bisa kau katakan kepada Rabbmu dan Rabbku. Bahwa aku meyayangiNya. Walaupun Dia sudah tau sebelum aku mengatakanya padamu. Karena Dia maha mengetahui segala isi hati.

-Hana Larasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar