Selasa, 27 Desember 2016

Jika Pengagumku Seorang Penulis.

"When a writer falling in love with you. You never die."

Segelas kopi dan sepotong roti adalah menu yang menyambutku setiap pagi. Di temani laptop yang selalu menyala dan topi yang ada di kepala, aku menikmati seperti orang pada umumnnya.

Buatku pagi itu tentang belajar bersyukur. Bersyukur saat Tuhan masih sudi membangunkan tubuh sang pengeluh.

Pagi ini temannya masih tentang kamu. Tentang senyummu yang membuat aku malu. Bumi seperti berputar cepat, saat bayangnya datang berkelebat.

Tragedi ini terjadi saat aku menemuimu di depan pintu. Kau mengintip dengan mata sayumu. Saat mataku kubiarkan melihat matamu, kau malah menunduk malu.

Aku tebak, kejadian ini pasti akan menjadi tema tulisanmu. Walaupun aku tidak suka baca, tapi jika kau penulisnya aku akan berusaha suka.

Benar saja, hari ini aku lagi yang jadi objeknya. Fix, pengagumku seorang penulis ternyata, dan aku bangga.

Walaupun pada akhirnya rasa suka yang ada di dadamu harus tiada, namun aku masih ada dalam tulisanmu yang melegenda.

Aku suka caramu.  Di dunia nyata kau tak berani menyentuhku. Tapi dalam tulisanmu, aku lah peran utama yang mejadi pokok alur ceritamu

Jangan berhenti menulis, pengagumku. Ku relakan diriku menjadi objeknya, dan buatlah cerita yang bisa memberikan inspirasi untuk semua.

Tuangkan apa yang menjadi pemikiranmu, bagaimana kau memaknai sesuatu, dan tentang hal yang menjadi masa lalu. Tulislah, apa yang bisa menjadi manfaat untuk sekitarmu.

Aku pernah baca di satu tulisanmu.

"Menulis itu bukan tentang memenangkan hati siapa pun. Tapi lebih kepada memenangkan hatimu sendiri dan menebarkan cinta kepada para pembaca. Masalah bahagia atau tidak biar mereka yang memaknainnya." -Werry

Kau tau nona? Tanpa perlu berlomba, kau akan selalu jadi pemenangnya.

"Jadi, apa yang kamu lakukan jika pengagummu seorang penulis?" Begitu isi tulisanmu hari ini yang aku jawab dalam hati.

"Aku akan jadi pembaca, walaupun aku tidak suka baca. Karena menulis tanpa pembaca hanya akan menjadi hal yang fana."

Kita sudahi dulu berpetualang dalam ceritannya. Kini saatnya kembali ke dunia nyata dan melakukan rutinitas yang biasa. Satu pertanyaan untuk kalian semua.

"Apa yang kamu lakukan jika pengangummu seorang penulis?"

-Hana Larasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar