Rabu, 14 Desember 2016

Perkenankan Aku Mencintai-Mu

Hujan mampu menarik pemikiranku padaMu. Pada masa dimana aku pertama kali belajar mencintaiMu.

Aku masih ingat saat itu. Saat dimana kajian demi kajian kupelajari, untai demi untai kata para ustadz kuresapi.

Tentang cinta para nabi, tentang kasih para sahabat, tentang ketaatan orang shalih, tentang kerinduan para syuhada.

Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam. Kutumbuhkan dalam mimpi dan harapan, yang mengawang di awan.

Tapi Rabbi, berbilang hari demi hari dan kemudian tahun berlalu. Aku masih belum menemukan, cinta tertinggi untuk-Mu. Aku makin merasakan gelisahku, dalam cita yang mengawang, sedang kakiku mengambang, hingga aku merasakan hatiku bimbang .

Allah, perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku. Perkenankanlah aku mencintai-Mu sebisaku, berikut dengan segala kelemahanku.

Illahi, aku tak sanggup mencintai-Mu, dengan kesabaran menanggung derita. umpama Nabi Ayyub, Musa, Isa hingga Al-Mustafa.

Karena itu ijinkan aku mencintai-Mu, melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu. Atas derita batin dan jasadku, atas sakit dan ketakutanku.

Rabbii aku tak sanggup mencintai-Mu, seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Engkau dan Rasul-Mu bagi diri dan keluarganya. Atau layaknya Umar, yang menyerahkan separuh hartanya demi jihad.

Illahi, aku tak sanggup mencintai-Mu, dengan khusyuknya shalat salah seorang sahabat nabi-Mu, hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam di kakinya.

Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu. Dalam shalat yang coba kudirikan dengan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia.

Robbii, aku tak dapat beribadah ala orang-orang shalih, atau bagai para al-hafidz dan hafidzah, yang membaktikan seluruh malamnya untuk bercinta dengan-Mu.

Perkenankanlah aku mencintai-Mu, melalui satu-dua rakaat shalat lailku, atau sekedar selembar dua lembar tilawah harianku, lewat lantunan seayat dua ayat hafalanku.

Yaa Rabbi, aku tak sanggup mencintaiMu, semisal para syuhada yang menjual nyawanya dalam jihad bagi-Mu

Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu, dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMu, dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allahu Kariim, aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya. Izinkan aku mencintai-Mu dengan mencintai keluargaku, membawa mereka pada nikmatnya hidayah dalam naungan Islam, manisnya iman dan ketabahan. Dengan mencintai sahabat-sahabatku, mengajak mereka untuk lebih mengenal-Mu, dengan mencintai manusia dan alam semesta

Perkenankanlah aku mencintai-Mu semampuku. Yaa Allah, Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar