Selasa, 13 Desember 2016

Lelahku Lillah

Sore ini kita berbincang tentang apa yang membuat hati terguncang. Aku pikir hanya aku hambaNya yang pengeluh. Ternya yang terbaik dari kita pun bisa mengeluh saat lelah sudah membakar peluh.

Aku lihat lelah di kedua matamu. Tapi kau berusaha berdiri dan tersenyum menghadapi semuanya. Menyampaikan apa yang harus di sampaikan. Mengajarkan apa yang wajib di ajarkan.

Katamu setiap dari kita punya perjuangannya masing-masing.

Aku percaya itu, dan untuk mencapai titik tertinggi dalam sebuah perjuangan perlu adanya usaha.

Layaknya burung pipit yang berusaha memadamkan api yang membakar ibrahim. Betapa keras usahanya. Mengabaikan saat di tertawakan, di cemooh, di hina dan di caci.  Dia tetap dalam pendirian. Malah dia dengan lantang berkata :

"Aku tidak bisa diam saja melihat hambaNya di siksa. Terserah jika kau berkata usahaku sia-sia. Toh Allah tidak melihat hasil usahaku atau bagaimana prosesnya. Dia hanya melihat hatiku berpihak pada siapa."

Untuk yang lelah, lihat dan renungkanlah dalam diam. Allah sedang tersenyum memandangmu dari atas sana diam-diam. Dia selalu suka hambaNya yang giat berusaha dalam hal yang baik, apa pun itu.

Jangan sedih dan angkat kepalamu sholihah, saat kau ikhlas lelahmu itu akan jadi lillah. Terus kejar kebaikan dan perkokoh hatimu dengan iman. Jaga hatimu yang baik, karena Allah suka hamba yang baik hati.

Dan tempatkan hatimu di tempat yang benar. Jangan taruh hatimu di bumi, khawatir dia akan terinjak. Jangan tempatkan dia di langit khawatir dia akan riya. Jangan juga titipkan dia pada manusia, karena khawatir akan patah nantinya. Coba, letakan dalam doa karena itu langsung bermuara padaNya.

La tahzan innallaha ma'ana. Jangan sedih sungguh Allah bersama kita.

-Hana Larasati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar