Sabtu, 03 Desember 2016

Senja

Senja, kau ini apa? Begitu baiknya engkau mempertemukan siang pada malam. Sedang  engkau? Hanya mendapat akhir panasnya siang, dan awal dinginnya malam.

Senja, aku minta waktu mu sebentar bisa? Hanya sebentar, untuk bercengkrama. Siapkah kau untuk mendengarkan ku bercerita?

Aku anggap kau bersedia. Jadi, baiklah aku mulai sekarang. Ini tentang seseorang yang ku suka. Aku malu sebenarnya. Tapi dia sudah lama mengusik rasa.

Tuhan tau aku suka dia. Dia hanya tersenyum. Karena melihat perilakuku yang bolak balik menyebut namanya di hadapan-Nya.

Tak taulah apa ini benar atau salah. Tapi aku sadar sepenuhnya Tuhanku sedang memandang dengan cemburu.

Bukan maksudku tentunya, kau tau kan senja. Hanya rasa ini sulit untuk di jaga. Ke khawatiranku mulai bertambah saat rasa mulai merusak iman.

Aku seperti menduakan Tuhan. Tapi sungguh bukan mauku. Jadi, aku memutuskan untuk berhenti sejenak dan memperbaiki semuanya.

Bukannya tidak semua yang ku suka harus menjadi milikku saat itu juga? Karena tidak semua yang ku suka akan baik untukku. Pilih yang Rabbku suka, maka aku akan bahagia. Begitukah?

Senja, cahayamu muali temaram. Waktumu hampir habis di gantiikan malam. Terima kasih sudah mendengarkan ceritaku. Aku anggap kepakan camar laut itu adalah caramu mengucapkan bahasa "sama-sama."

-Hana Larasati

#30DWC DAY 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar