Jumat, 09 Desember 2016

Yang Berhati Baja Bilang Cinta.

Malam mampu menarikku pada pemikiran. "Bagaiamana jika yang hatinya sekuat baja bilang cinta."

Kita semua tau, laki-laki itu makhluk yang gengsi jika menyinggung soal perasaan. Tidak ingin terlihat lemah, begitu katanya.

Hampir 4 tahun hidup bersama mereka benar-benar mampu mengubah pola pikirku. Mau tidak mau perilaku, sikap dan kepribadian tercampur baur dalam lingkungan mereka.

Sedikit banyak aku tau bagaimana mereka. Pemikirannya, perilakunya, dan hal-hal lain yang terkadang tidak nampak lama-lama tersingkap.

Tergilitik untuk bertanya pada mereka. Cara mengekspresikan rasa sayang pada orang tua ala mereka itu bagaimana?

Karena aku teramat yakin yang hatinya sekuat baja pun bisa merasakan cinta. Tapi, mungkin pengekspresiannya tidak sebebas seperti kita para wanita.

Sekarang pukul 23:40

Penghujung malam sudah hampir tiba, dan sebentar lagi pergantian waktu menjadi pagi. Tapi mataku tetap segar untuk mencari inspirasi.

Aku mengajukan beberapa pertanyaan pada sebagian kawan.

"Kak sibuk gak?"

"Enggak nih, ada apa ya?"

"Aku mau nanya boleh?"

"Nanya di jam segini? Pasti lagi cari inspirasi nulis hehe."

"Hahah iya, udah kebaca ya. 😅."

"Yaudah sok atuh mau nanya apa?"

"Gini kak. Aku kepikiran sesuatu, kebanyakan cowo itu cuek kan ya, gengsian buat bilang sayang. Kaum kalian mengekspresikan sayang ke orang tua itu gimana sih? Biar mereka tau gitu."

"Itu aja?"

"Tunggu ada lagi, saat orang tua menaruh harapan di pundak kalian, perasaan kalian itu seperti apa? "

"Kalau aku, dengan cara menurti perintahnya, taat,  tidak membuatnya marah, selalu nanya kabar (maklum anak perantauan) , menjadi orang yang sukses dan bermanfaat bagi orang lain 😆."

"Sangat syar'i sekali ya jawabannya hahah. Terus pertanyaan nomer dua gimana kak?"
" Yang kedua ? Perasaannya, semakin menambah kepercyaan diri dan tanggung jawab, apa lagi kalo anak pertama kaya saya." (Aziz Nur Ikhsan Mahasiswa Al-Azhar Kairo)

Lalu aku mulai bertanya lagi pada yang lainnya dengan pertanyaannya sama.

"Mblo, mau nanya nih kaum elu kan cuek  ya, gengsian buat bilang sayang. Cara mengekspresikan sayang ke orang tua itu gimana sih? Biar mereka tau gitu."

"Jam segini nanya begituan?!"

"Dari pada gua tanya jodoh, susah lagi nanti lu jawabnya hahah."

"Kok lu songong Lay. Kalo gua sih nurut apa yg disuruh orang tua dan jangan mengecewakan mereka."

"Widihhh lempeng sekali jawaban anda. Ada lagi nih saat orang tua menaruh harapan di pundak lu, perasaan lu itu kaya apa? " 

"Menerima."

"Itu aja? Coba di deskripsiin lebih panjang lagi."

"Ya, menerima aja. Apa lagi posisi gua anak laki-laki pertama. Buat hal yang terbaik dan banggain mereka." (Jordi Moenalsyah - Mahasiswa UIN Syarifhidatullah Jakarta.)

Belum puas, aku pun bertanya pada yang lainnya.

"Coy, gak ganggu kan ya. Mau nanya nih cara mengekspresikan sayang ke orang tua itu gimana sih? Biar mereka tau gitu."

" Kalo gua sih gak mau ngelawan, ikutin apa maunya, kalo lagi marah-marah mending di tinggal, dari pada dosa kalo si sautin. Terus sayangi dalam do'a."

"Pas orang tua lu menaruh harapan di pundak lu, perasaan lu itu kaya apa?"

"Perasaan nya? Bingung karna bebannya sangat besar, terus takut juga akan mengecewakan dan maaf atas segala -galanya."

"Maaf segala-galanya itu apa bro?"

"Ya maaf buat janji yang belum terlaksa, buat harapan yang belum tercapai dan buat sikap yang masih ngelawan." (Eko Puji Prasetyanto - Mahasiswa Universitas Pamulang)

Tak hanya laki-laki yang aku berondong pertanyaan semacam itu. Perempuan pun tak lepas dari survei ku.

"Coy, masih ngalong kan? Mau nanya nih."

"Huu, nanya mulu kaya pembantu baru ahaha."

"Kok lu songong coy seriusan ini."

"Iye mau nanya apa? Wkwkwk."

"Begimana cara lu bilang sayang ke emak lu Rul. Kan kita mah anak-anak gengsian. Gak mungkin langsung peluk terus bilang sayang. Emang Rafa sama Ajeng."

"Gua seumur-umur kaga bisa bilang tau,  yaa Allah. Yang penting bantuin kerjaan orang tua gua dirumah kaya nyapu,  ngepel,  nyuci piring, baju wkwkwk,  sama kalau berangkat kemana-mana di cium,  selebihnya gak bisa ungkapin wkwkw.  Gitu yeee kita mah gengsian "

"Ahahah iya. Terus, terus ada lagi nih pas nyokap naruh harapan di pundak lu itu perasaan lu begimana?"

"Seneng banget pasti rasanya lahh Han,  seperti kaya udeh naro kepercayaan buat anak nya." (Nurul Wasilah - Mahasiswi Universitas Pamulang)

Dari beberapa pertanyaan yang aku ajukan pada mereka, aku bisa menarik kesimpulan bahwa, pengekspresian rasa sayang ala mereka itu lebih kepada tindakan. Laki-laki atau pun perempuan.

Jarang yang aku temui, mengutarakan lewat ucapan. Ya, because when you love someone you must show it.

Kadang kita tidak perlu banyak bicara untuk mengekspresikan rasa cinta. Cukup tunjukan, karena satu tindakan lebih baik dari seribu ucapan.

Apa lagi laki-laki. Laki-laki itu unik menurutku. Di balik sikapnya yang tidak peduli, diam-diam hatinya mencari, pikirannya terbagi bagaimana bisa menjadi yang lebih baik lagi.

Jelas, karena pada akhirnya merekalah yang akan jadi pemimpin keluarga. Batinnya harus kuat, pemikirannya harus cerdas, dan sikapnya harus bijaksana tapi tegas.

Karena dia adalah pondasi di keluarga. Sebagaiman fungsinya, pondasi harus lebih kokoh dari bangunan lainnya. Karena dia yang akan menopang kita semua.

Tapi di balik semua itu, hatinya adalah selembut-lembutnya hati manusia. Dia bisa mencintai tanpa karena.

"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tuamu dengan sebaik-baiknya.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ahh” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuhrasa sayang dan ucapkanlah, “Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku di waktu aku masih kecil”. [QS. Al-Isra’/ 17: 23-24].

-Hana Larasati

#30DWC DAY 10
#DISKUSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar